Selasa, 20 Desember 2011

BAYANG


Hey…kau yang selalu berkelebat sekejap lalu hilang lalu menghalang lagi…

tak capekkah kau terus mengusik hidupku tanpa kejelasan..tidakkah kau ingin singgah, duduk santai bersamaku menikmati secangkir kopi di senja yang lama tak terjamah…saling berjumawa tentang hari hari yang telah kita lewati tanpa saling tahu..saling memandang dalam dekat yang nyata tanpa batas..

Hey…kau yang bermain main dengan halusinasi pandangku…

kau kah itu yang menguasai sebongkah hati yang berdiam dalam dadaku..kau kah yang membuatku terus memikirkanmu,merindukanmu,lupa makan,tak bisa tidur, dan terus menulismu..

kamu ?

Hey….pemilik bayang mu …knapa kau biarkan bayangmu pergi sendirian ke tempatku..

nakal menggoda tiap ku terjaga..berlarian tanpa bisa kutangkap,kudekap ,ku ajak bercanda..

ach apa yang harus ku perbuat kalo bayangmu slalu datang tanpa kamu ?

terus saja berkelebat kmana saja ku pergi..bayangmu selalu menguntitku..

“Hey bayang…pulanglah ke rumah tuan mu …katakan pada pemilikmu…

aku inginkan pemilik bayang yang ku sayang..datanglah lagi kesini lengkap bersama tuanmu..

biar bisa ku buatkan secangkir kopi, biar bisa kugandeng tangan, kupeluk tubuhnya, kuceritakan semua yang telah terlewati tanpanya, biar bisa ku lepaskan senyum yang lama tersimpan ini..

biar jelas tak sekedar Bayang yang melayang…”

Karna aku...kamu…kita…tak sekedar bayang.

.20/12/11.

Rabu, 14 Desember 2011

“Kutunggu Kau di Gerhana Bulan Terakhir Tahun ini”

Kumenyapa malam di kala waktu tak kau sambangi. Bercerita pada langit yang setia mendengar celotehku. Terlintas euforia yang pernah menelanjangi hati hingga klimaks ktika mata tak ada batas jarak tuk saling berpelangi. Ada kau….ada aku…..ada kita.

Tahun ini, tahun berbeda yang hadir melintasi kita. Seperti kereta listrik melaju cepat melewati tempat yang berbeda. Tapi ku masih mengingat ekspresi tawamu yang terekam di otakku, ekspresi canggungmu ktika ku tahu kau tak mampu menatap mataku, ekspresi polosmu ktika kau merasa bersalah padaku.

Di penghujung tahun ini, mesti kurelakan hasrat kecilku tersimpan dulu dalam benak, bersanding dengan namamu yang masih saja betah menjamah. Ach aku tak mau berlama lama membayang angan, membayang kenangan yang tersimpan manis dalam waktu lalu. Dan akupun hanya akan melakukan yang bisa kulakukan dalam batas nyata.

Kubuka jendela kamar yang sedikit berkarat ini, seakan ikut merasa rindu yang menari nari menggelitik hati. Di luar langit begitu legam, petang tanpa kerling bintang menemani. Bolehkah kutemani kau langit ? Kita habiskan malam ini sambil berbagi tentang hati. Eh, tapi apa kau punya hati ya langit ? uuhmm kalo gitu kamu cukup dengerin aja ceritaku seperti biasanya ya….

Malam ini…Gerhana bulan total terakhir yang menutup tahun ini…aku masih disini jika kau merindukanku. Aku masih punya rasa seperti dulu saat hati ini kau ambil. Cuma mungkin ada yang berubah dengan lekuk tubuhku, senyum ceriaku, tawa renyahku, karna tlah begitu banyak yang kau lewatkan ..begitu banyak fantastis hidup yang kualami disini tanpamu…dan seperti yang kau katakan ‘akan selalu ada yang berubah di setiap waktu’.

Apapun itu…aku belajar banyak dari semua ini, aku bertahan tuk sebuah masa depan terbaik. Semua indah pada waktunya, skali lagi itu juga katamu. Lihat ! otakku saja mampu menulis, mengingat semua yang kau katakan.

(Diam, memandang langit)

Kutunggu kau di gerhana bulan terakhir tahun ini.



#makasih langit, sudah mendengarkan ceritaku ^_^