Ting…tong..ting…tong….
Theo berlari menuju pintu depan, dibukanya pintu dan seorang pria dengan seragamnya berdiri dengan senyumnya.
“Benar disini rumah Theodora Dea Adinda ?”
“Oh iya benar pak, saya sendiri.”
“Tolong ditandatangani bukti terima kiriman paketnya mbak.”
“ Makasih pak…”
Dibawanya masuk bingkisan dengan bungkus merah jambu itu ke kamarnya. Perlahan lahan theo letakkan bingkisan itu di atas ranjangnya, dibukanya bungkus kotak yang membuatnya penasaran itu. Tersenyum girang ketikanya theo melihat sebuah kain ditumpuk rapi di dalam kotak, kain itu ternyata sebuah gaun gamis berwarna merah jambu lengkap dengan jilbabnya. Di atasnya ada kertas yang berisikan pesan dari pengirimnya…..
“Dek,tolong pakai gaun ini nanti tanggal 14 Juni, mas akan datang.”
Singkat. Terbengong theo dalam bayang sumbang. Mencoba menebak apa yang akan terjadi nanti. Tak biasanya dan belum pernah Rama seperti itu. Dibacanya lagi tulisan itu…..dilihatnya lagi gamis itu..dicobanya...memandang diri dalam kaca….
”is it true ???”
Tak sabar theo mengambil buku merah jambunya,,ingin segera curhat dengan teman mayanya itu……
“philoooooooooooooooooo……….rasanya pengen teriaaakk yang kuenceng deh…tau ga, rasanya aku kayak mimpi dapet kiriman hadiah dari mas Rama…katanya dia bakal datang ntar tanggal 14….ducchh….sini dech philo pengen tak kunyel kunyel gemes aku…
Kudu nyiapain apa aja ne yach….laamaaa bangett ga ketemu mas Rama, kira kira ntar bakal aneh ga yah….?”
Belum selesai theo bercurcol dengan teman mayanya itu, tiba tiba dia ingat udah dua hari ga buka inbox yahoo……loading…klik.
Dua pesan baru yang belum dibaca, yang satu pesan balasan dari gagas media, dan yang satunya dari Rama…”what Rama ? Ga biasanya dia kirim email dech..” klik.
“saat ini pukul 1.30 dini hari, tapi aku belum tidur padahal besok pukul 7 pagi aku harus siap-siap kerja lagi. tapi aku cukup senang di sini karena aku tahu sesuatu yang selalu di sampingku, terima kasih Allah SWT.
dan sesuatu yang selalu dan selalu kurindu, seorang jiwa yang tegar, aku tahu dia tegar dan saat tangannya membelaiku, kurasakan kehangatan dan kelembutan sayang, aku tahu itu kamu......... sayangku yang selalu ada di hatiku dan memberiku semangat setiap aku bangun dari tidurku, dan walaupun aku hanya tidur tak lebih dari 4 jam tapi aku tetap semangat karena sayangku kan menjadi semangatku yang slalu kubawa dalam hatiku.....
terimakasih my angel, aku sayang kamu......”
“Apa apaan ini….kok mas Rama jadi berubah gini yach…..”
Sengaja theo ga membalas email dari Rama. Dan dia tunggu hingga tanggal 14 itu datang. Biarkan terjawab tanpa harap secuilpun.
14 Juni
Berulang kali theo menengok ke arah ujung jalan tikungan dekat rumahnya. Harap cemas menanti Rama yang katanya akan datang tanggal 14 itu. Theo udah nyiapin masakan kesukaan buat Rama yang serba pedas special pake cinta (hihihihi bulgombalgambul).
Rasanya sgala penantian..kesepian yang mencuri separoh energi theo slama ini, akan segera terbayarkan. Tak boleh ada sedih lagi…..tak boleh ada bengong lagi…tak boleh ada kecewa lagi………tak boleh ada amarah lagi….
Tulillut…tulilut…..lamunan theo ambyar seketika….
“haloo….mas sampai mana ?”
“dek….maaf mas mendadak ada kerjaan dari direktur, mas harap adek bisa ngertiin ya…”
Tut..tut…tut……..theo langsung mematikan handphone nya…..
Marah! Kecewa!
Menangislah tak terbendung…..hingga kelelahan dan theo tertidur dengan gamis hadiah dari Rama. Serasa mendung tebal menyerang panas terik siang itu.
Clup…..
Theo terbangun karna kecupan hangat yang mendarat di pipinya. Jllaaannnnggggg!!!!
Tiba tiba aja Rama udah ada di depan matanya dengan senyum simpul sok polos.
“jjjjaaaaaaaaaahhhaatttttttttttttttttttt…..mas jaahaaattt!”
Rama langsung memeluk theo seakan membungkam kecewa yang nakal menggoda.
“Mas, pengen liat muka adek pas bangun tidur …maap ya tadi bo’ong dikit, yang penting mas jadi datang kan….udah donk jangan mewek lagi… senyum yaaa…
Naahhh skarang merem bentar deh, mas ada kejutan buat adek……”
Diambilnya sebuah kotak kecil dari saku Rama…….dipegangnya tangan theo…
“Buka mata dek……”
Theo bengong mlompong …hatinya berasa di ping pong mental mentul ga karuan hingga ga bisa berkata satu alfabetpun melihat kotak cincin yang berkilau menyentil tiap ruang hati theo.
“Dek….bertahun tahun kita jalanin hubungan ini, ada hitam ada putih…pernah kita lalui semua…..kalo mas pernah bilang untuk nunggu waktu yang tepat, mas rasa hari ini udah saatnya …..
Mas sayang ma adek…mas nyaman ma adek….mas mau adek nemenin mas mengarungi hidup bersama….mau ga adek jadi istri mas??
dan Jari manis theo tlah menjawabnya. ^_^
“Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar