Tahun ini, tahun berbeda yang hadir melintasi kita. Seperti kereta listrik melaju cepat melewati tempat yang berbeda. Tapi ku masih mengingat ekspresi tawamu yang terekam di otakku, ekspresi canggungmu ktika ku tahu kau tak mampu menatap mataku, ekspresi polosmu ktika kau merasa bersalah padaku.
Di penghujung tahun ini, mesti kurelakan hasrat kecilku tersimpan dulu dalam benak, bersanding dengan namamu yang masih saja betah menjamah. Ach aku tak mau berlama lama membayang angan, membayang kenangan yang tersimpan manis dalam waktu lalu. Dan akupun hanya akan melakukan yang bisa kulakukan dalam batas nyata.
Kubuka jendela kamar yang sedikit berkarat ini, seakan ikut merasa rindu yang menari nari menggelitik hati. Di luar langit begitu legam, petang tanpa kerling bintang menemani. Bolehkah kutemani kau langit ? Kita habiskan malam ini sambil berbagi tentang hati. Eh, tapi apa kau punya hati ya langit ? uuhmm kalo gitu kamu cukup dengerin aja ceritaku seperti biasanya ya….
Malam ini…Gerhana bulan total terakhir yang menutup tahun ini…aku masih disini jika kau merindukanku. Aku masih punya rasa seperti dulu saat hati ini kau ambil. Cuma mungkin ada yang berubah dengan lekuk tubuhku, senyum ceriaku, tawa renyahku, karna tlah begitu banyak yang kau lewatkan ..begitu banyak fantastis hidup yang kualami disini tanpamu…dan seperti yang kau katakan ‘akan selalu ada yang berubah di setiap waktu’.
Apapun itu…aku belajar banyak dari semua ini, aku bertahan tuk sebuah masa depan terbaik. Semua indah pada waktunya, skali lagi itu juga katamu. Lihat ! otakku saja mampu menulis, mengingat semua yang kau katakan.
(Diam, memandang langit)
Kutunggu kau di gerhana bulan terakhir tahun ini.
#makasih langit, sudah mendengarkan ceritaku ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar