Cinta menyapa dengan manisnya saat pertama kali sang cupid memanahkan busurnya tepat di hati dua insan. Segalanya Nampak indah, dunia serasa milik berdua. Hanya hal hal yang baik saja yang terasa di awal pertalian. “Kamu baik, kamu manis, kamu perhatian, kamu bidadariku, kamu ga ada yang lain, aku ga mau kehilangan kamu, dan bla bla bla lainnya yang seakan tak ada cacatnya.”
Sang lelaki getol mengirim pesan pesan dari negeri romantika dengan sapa Sayang, cinta, beib, yank, say, huny, neng dan sebutan kesayangan lain sebagai bagian dari status. Menelpon pagi pagi hanya untuk membangunkan, berulang kali menanyakan sudah makankah, sudah mandikah, lagi apakah, sudah sampaikah, mengucapkan slamat pagi lah, slamat siang lah, slamat malam lah, met bobo lah, pergi kemana ma siapalah, pamit kalo mau pergilah. Rasanya tak betah lama lama jauh dari pujaan hatinya.
Ternyata kadang cinta suka jalan jalan hingga dia lupa lagi caranya menoleh kebelakang saat pertama dia menginginkan, betapa kadang dia tak tahu malu demi cinta, betapa dia rela meninggalkan urusannya demi cinta. Tlah lupa karna dia pikir mutiara itu tlah ada dalam genggamannya, tak perlu lagikah sgala tetek bengek ubo rampe cinta ?
Perjalanan hitam putih perlahan lahan datang silih berganti melengkapi riwayat cinta, terkadang putih, terkadang hitam, terkadang merah jambu seperti saat pertama, bahkan terkadang juga abu abu. Ya memang benar seperti sebuah artikel yang pernah saya baca, Cinta tak selamanya merah jambu.
Pernah juga saya sedikit survey kecil dengan menguping dari sumber orang orang berpengalaman yang sudah sampai pada dunia pernikahan. Sebagian dari wanita mengaku, pasca pernikahan suami mereka tak lagi semanis saat ‘ingin mendapatkan’, Mereka bilang jarang lagi ada pesan pesan via sms, ga ada surprise ulang tahun dan kadonya, dan mungkin dengan cara lain mereka mengungkapkan. Tapi seperti apa? Apa memang ada masanya menumpuk ubo rampe cinta?
Dan ketika para manusia disibukkan oleh urusan duniawi, diperbudak oleh pekerjaan, dituntut kebutuhan akan uang, mereka lupa ada satu tiang yang harus terus dirawat agar rumah mereka tetap kuat dan membuat orang yang tinggal di dalamnya nyaman. Tiang cinta yang menjadi pondasi awal sebuah hubungan. Jangan remehkan Romantika yang terkesan gombal dan hal kecil lain yang mungkin mudah dilakukan, ia bisa jadi masalah besar kalau kau melupakannya. Mungkin kau pikir itu tak perlu lagi, tapi apa cinta yang besar itu tak tumbuh dari hal yang kecil ? Hanya sederhana saja, tapi menyentuh hati. Memberi dengan ikhlas seperti saat kau merasa sangat senang hanya melihatnya dari jauh ato hanya karna mendapatkan senyumannya.
Sirami terus cintamu dengan hal hal kecil sederhana yang indah, karna kau tak akan pernah tau kalo cinta suatu saat menjadi kering. Dia tak akan pernah bisa berkata padamu, tapi tidakkah kau bisa merasakannya? Cinta pasca harusnya lebih pandai membuat pasangannya bahagia, pandai bersikap seperti predikat pasca sarjana yang mempunyai status lebih tinggi dari sarjana ato ahlimadya. Karna perjalanan waktu yang telah mereka lalui adalah pelajaran dan kenangan yang tak akan pernah terganti. Ingatlah slalu hari indahmu bersama pasanganmu saat kau jengah ato marah adanya. Dan jadikan kembali cinta merah jambu.
C.I.N.T.A
Ungkapkan ! Sebelum esok tak ada lagi untukmu !
...
BalasHapussippp ... like this...
...