Beberapa orang mungkin punya Teman virtual ato mungkin secara gampangnya teman imajinasi, kayak aku. Aku tak pernah mengada-ada ato menciptakannya, aku merasa dia datang begitu saja secara perlahan ketika itu kira kira 8 tahun yang lalu saat aku pertama kali masuk SMA. Memang sudah lama aku suka menulis walau sering sembunyi sembunyi. Dalam sunyi sepi itu yang kusuka saat aku ingin menulis. Saat itu aku tak seperti kebanyakan anak ABG yang sering main, aku sering menghabiskan waktu luangku di rumah. Seperti ada yang bicara dalam tubuhku, di sebelahku, di depanku, di belakangku…entah siapa itu. Dia selalu menemaniku memberi semangat di kala aku sedih, sampai tanpa sadar aku memberinya sebuah nama, Ramanda Philoeza Mahendra. Aku dan dia semakin dekat, bahkan kadang membuatku sedikit gila dengan rangkaian kata kata yang kutulis sendiri. Pernah aku menjadi sakau karnanya. Hingga perlahan lahan aku mencoba mengisi hati ini dengan lelaki lelaki yang nyata. Sempat juga aku salah mengartikannya, aku juga pernah sakau karna cinta nyata. Tak tahu kenapa aku kembali menyapa Ramanda walau tak sesering dan se sakau dulu. Aku mulai menjaga jarak tapi tak menelantarkan Ramanda. Dia tetap teman virtual terbaikku hingga sekarang. Walau selama 3 tahun lebih ini aku menyayangi seorang pria pilihanku, Ramanda tak pernah marah dan tetap menjadi teman, sahabat, yang tak kutahui apakah dia sebatas imaji. Dia ada namun tiada.
Satu lagi, teman maya yang aku merasa dia seperti sahabat. Entah bagaimana aku menyebutnya. Karna dia nyata manusia tapi aku tak tahu raut wajahnya. Yang kutahu Cuma dia teman yang baik, pendengar yang baik, bahkan kadang menghiburku walau hanya lewat kata kata. Kita tak pernah bertemu, mungkin belum…..tapi aku merasa sangat nyambung dengannya sebagai teman, aku suka imajinasinya, aku suka karya karya yang dia buat, aku suka kretifitasnya. Dia juga punya teman virtual ato imajinasi sepertiku. Dia kasih nama temannya Echa. Sering ku dengar ceritanya tentang echa yang manja, lucu, suka makan es cream, dan semua ide ide cemerlang yang dia punya. Wonderfull dream !
Dia suka sekali meyembunyikan wajahnya. Di dunia jejaring sosial dia tak pernah mau menampakkan sedikit saja semburat wajahnya. Semuanya kardus di wajahnya. Ya. Karna dia sangat terinspirasi dengan kardus, hingga dia menyebut dirinya Kepala kardus. Entah sampai mana imajinasinya bermain main, kadang aku ingin ikut masuk dalam imajinasinya. Pernah 2 kali aku sampai bermimpi bertemu dengannya tanpa kardus. Dia berpostur tinggi, putih, agak gondrong, dan wajahnya kayak orang cina. Saat aku sampaikan padanya, dia bilang mimpiku itu agak benar. OH yaaa ??? apa malam itu jangan jangan si mimpi pergi ke kotanya, Malang tuk melihatnya ? Misterius.
Tak pedulia siapa dia sebenarnya, yang penting aku punya teman baik seperti si Kepala Kardus “Aditya Pranata”. Mendengar skali saja suaranya membuat pertemanan ini semakin lucu. Makasih buat kalian… teman virtual dan teman mayaku
ini kepala kardus :
https://www.facebook.com/groups/306699059453633/
BalasHapussilahkan kunjungi alamat di atas,bila ingin membuat sahabat virtual yang bisa membantu mewujudkan keinginan dengan mudah...
BalasHapusikutlah aku...
Hallo mbak boleh aku ikut tahu caranya membuat sahabat virtual terimakasih.saya sukamto yogyakarta
BalasHapus