Terlalu banyak 14 yang tlah kulalui bersamanya, 14 tawa…14 tangis…14 amarah…14 bahagia…yang tak kan habis mewarnai langkah perjalanan ini.
Ketikanya setitik cinta meleleh menghangati sekujur tubuhku, sedianya aku tlah siapkan tiap ruang dalam hatiku untuk tawa, amarah, tangis, bahagia, dan ego yang mungkin bertandang. Kucoba terus bertahan merengkuh bulir-bulir melodi agar kita tetap satu harmoni. Melantun bersama dalam proses pendewasaan diri hingga nanti Tuhan merestui kita. Tak ada harapan yang berlebihan disini, tak kan ada kata ‘sangat’ untukmu…karna tak juga ingin kudengar sangat sakit. Biarlah kita berjalan apa adanya. Langkah demi langkah membuat kita belajar tentang berartinya setiap detik yang kita miliki. Terkadang luka itu memang harus kita nikmati, agar nanti kita tahu betapa nikmatnya makna bahagia.
Hadirnya memang sederhana, menumpuk tiap sederhana yang kau punya hingga membuatku candu tapi tak berlebih. Ah sering kukehilangan kata karnanya…
Kubiarkan saja ketika amarah hadir diantara kita, tak lalu kumenyerah. Hanya sedikit jengah dan kucoba menikmatinya. Dan nantinya ketika kutimang tawa, ku akan merindu pada amarah yang membuat diri lemah.
Proses….ya. Proses….Berapa kilometer tlah kita lalui, berapa senja tlah kita jamahi….
Selalu senja yang membuatku semangat menantimu…keelokannya seolah mengatakan bahwa tak perlu ada cemas yang terkemas. Tapi apakah ku boleh sedikit bertanya tentang esok masihkah kita terus melaju ?
Slalu kurindu saat kita sujud kepada-Nya….kuharap kau bisa menjadi Imam yang terbaik untukku. Mendendangkan doa-doa yang terangkum pada sebuah harapan hari esok…tentang masa depan gemilang yang Tuhan berikan. Sekiranya kan mendekap erat kita dalam satu akad.
Ini bukanlah mimpi atau sekedar khayalan, namun setitik harapan yang kan menjadi baris-baris kehidupan kita. Fajar akan memberikan arti…hingga senja akan menghiasi dunia ini dengan asri….. ( upss..).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar