Malam itu fanya ga bisa tidur, pikirnya melayang jauh ke ujung kota itu. Kota dimana ia terlahir menjadi gadis aktif yang tak bisa diam, slalu saja mencari, mengejar sgala ingin yang harus menjadi nyata.
Tiba tiba bunyi nada sms masuk membuyarkan lamunan fanya, “ah siapa malam malam gini sms yah..”
1 pesan diterima……….
Dari : Zaki
“malam fanya……lets go bobo..”
“Astagfirulloh…knapa dia tiba tiba sms …masih bolehkah kujaga cinta ini ..”
Fanya tambah bingung. Mungkin sms seperti itu memang sangat biasa, bahkan mungkin ga ada artinya. Tapi buat fanya, sms dari seseorang yang sangat lekat dihatinya itu bisa saja sangat menggelitik apalagi di saat hubungan mereka sedang menggantung. Sudah berapa hari fanya juga tidak menerima sms dari zaki, komunikasi juga sedang ngadat. Wajar saja kan kalo sms itu bisa membuat fanya bingung dalam diam antara mereka.
“Malam juga zaki….” (sent)
Ah semakin berdatangan saja sgala kisah yang pernah mereka tapaki,,sepertinya ada yang nakal memutar ulang rekaman video kenangan yang manis juga pahit, kadang juga masam…padahal fanya udah menyembunyikannya, biar sementara tak menggoda hatinya yang tengah istirahat.
“Ya Allah…apa Kau tak ijinkan aku melupakannya…? Knapa tiap usahaku melupakan jusru mengingatkan semua detailnya….? Sepertinya tiap alurnya pun tak ketinggalan terangkum dalam otakku …achh!!!
Lebih baik kukemas semua cinta yang tergantung di almari, yang tertempel di dinding, yang duduk di atas kasur, yang nyempil di dompet, yang bertebaran di kamar, kumasukkan semua dalam Kardus. Sebelum kututup dan dikasih plester, sedikit doa kutiupkan di sela sela ruang yang tersisa dalam kardus,, fffuuhhhhhh!
Bukan maksudku akan membuangnya, bukan inginku bakal melupakan, hanya menyimpannya dengan rapi hingga sang empunya yang ‘tepat’ datang tuk mengambilnya.
Aku tak mau cintaku berdebu, kotor, bahkan rusak kalo dibiarkan tergantung di luar tanpa ada yang merawat. Lebih baik dia tidur panjang dulu di dalam kardus. Setidaknya kardus lebih aman dari ingatan knangan, dari air mata, dari cinta yang lain. Yah walopun kardus itu sempit, panas juga…tapi sabar ya cinta…biar awet, ga memudar, istirahatlah sejenak dalam kardus…”
Kardus…ya, fanya memilih menyimpan cintanya dalam kardus, kardus bekas yang udah ga terpakai, yang mungkin sering dibuang, dirongsokin, tapi bagi fanya saat ini kardus telah menolongnya menjaga cintanya yang tengah rapuh. Biar suatu hari nanti seseorang yang diRidhoi Allah tuk membuka cinta itu. Biar cinta itu tersimpan dulu hingga halal.
Cinta dalam kardus. Cinta untuk sang imam fanya kelak, tapi tentunya cinta Fanya paling besar ya Cuma untuk Allah, kalo yang itu tetap terjaga di sebuah ruang hati.
“Kardus …..titip cintaku yach..Insya Allah..we’ll find the way ”
^_^