Hey…kau yang selalu berkelebat sekejap lalu hilang lalu menghalang lagi…
tak capekkah kau terus mengusik hidupku tanpa kejelasan..tidakkah kau ingin singgah, duduk santai bersamaku menikmati secangkir kopi di senja yang lama tak terjamah…saling berjumawa tentang hari hari yang telah kita lewati tanpa saling tahu..saling memandang dalam dekat yang nyata tanpa batas..
Hey…kau yang bermain main dengan halusinasi pandangku…
kau kah itu yang menguasai sebongkah hati yang berdiam dalam dadaku..kau kah yang membuatku terus memikirkanmu,merindukanmu,lupa makan,tak bisa tidur, dan terus menulismu..
kamu ?
Hey….pemilik bayang mu …knapa kau biarkan bayangmu pergi sendirian ke tempatku..
nakal menggoda tiap ku terjaga..berlarian tanpa bisa kutangkap,kudekap ,ku ajak bercanda..
ach apa yang harus ku perbuat kalo bayangmu slalu datang tanpa kamu ?
terus saja berkelebat kmana saja ku pergi..bayangmu selalu menguntitku..
“Hey bayang…pulanglah ke rumah tuan mu …katakan pada pemilikmu…
aku inginkan pemilik bayang yang ku sayang..datanglah lagi kesini lengkap bersama tuanmu..
biar bisa ku buatkan secangkir kopi, biar bisa kugandeng tangan, kupeluk tubuhnya, kuceritakan semua yang telah terlewati tanpanya, biar bisa ku lepaskan senyum yang lama tersimpan ini..
biar jelas tak sekedar Bayang yang melayang…”
Karna aku...kamu…kita…tak sekedar bayang.
.20/12/11.