Minggu, 29 Mei 2011
KITA DALAM HITAM
Hitam tak sepekat jelaga di kala kau ranum
Hitam tak selamanya hampa tanpa jumpa
Hitam tak berarti tak kan ada putih
Hitam mengasah mata hati kita tuk melihat
Mencari sinar melewati jalan kelam
Saat kita dalam hitam
Jangan risaukan jaman
Karna esok putih kan datang.
*Believe that everything have their own mean.
Saat hitam menyalammu…
teruslah menantang hingga putih bertandang.
Habis gelap terbitlah terang
dan semua indah pada waktunya. ^_^
Sabtu, 28 Mei 2011
K A M U
Ku terus Menulismu dalam anganku….dari yang lalu saat kau semat aku…..
Sedikitpun tak ada yang terhapus hingga menembus batas nalarku
Tentang kini jarak yang menyeruak antaranya
Tersimpan berjuta kata yang terus memaksa kutulis
Tuk sebuah dongeng esok yang nyata
Dari episode yang tak kan pernah usai
Jangan biarkan aku berhenti menulismu
Tak peduli tangan ini menggila penuh lantun
Bersama kata ku bersahaja
Bersama kata ku menyapamu
Bersama kata ku mencintamu
Bersama kata ku mengingatmu
Bersama kata ku terus menulismu
K a m u ?
Sedikitpun tak ada yang terhapus hingga menembus batas nalarku
Tentang kini jarak yang menyeruak antaranya
Tersimpan berjuta kata yang terus memaksa kutulis
Tuk sebuah dongeng esok yang nyata
Dari episode yang tak kan pernah usai
Jangan biarkan aku berhenti menulismu
Tak peduli tangan ini menggila penuh lantun
Bersama kata ku bersahaja
Bersama kata ku menyapamu
Bersama kata ku mencintamu
Bersama kata ku mengingatmu
Bersama kata ku terus menulismu
K a m u ?
Senin, 23 Mei 2011
Tentang Rasa Theodora (3)
Ting…tong..ting…tong….
Theo berlari menuju pintu depan, dibukanya pintu dan seorang pria dengan seragamnya berdiri dengan senyumnya.
“Benar disini rumah Theodora Dea Adinda ?”
“Oh iya benar pak, saya sendiri.”
“Tolong ditandatangani bukti terima kiriman paketnya mbak.”
“ Makasih pak…”
Dibawanya masuk bingkisan dengan bungkus merah jambu itu ke kamarnya. Perlahan lahan theo letakkan bingkisan itu di atas ranjangnya, dibukanya bungkus kotak yang membuatnya penasaran itu. Tersenyum girang ketikanya theo melihat sebuah kain ditumpuk rapi di dalam kotak, kain itu ternyata sebuah gaun gamis berwarna merah jambu lengkap dengan jilbabnya. Di atasnya ada kertas yang berisikan pesan dari pengirimnya…..
“Dek,tolong pakai gaun ini nanti tanggal 14 Juni, mas akan datang.”
Singkat. Terbengong theo dalam bayang sumbang. Mencoba menebak apa yang akan terjadi nanti. Tak biasanya dan belum pernah Rama seperti itu. Dibacanya lagi tulisan itu…..dilihatnya lagi gamis itu..dicobanya...memandang diri dalam kaca….
”is it true ???”
Tak sabar theo mengambil buku merah jambunya,,ingin segera curhat dengan teman mayanya itu……
“philoooooooooooooooooo……….rasanya pengen teriaaakk yang kuenceng deh…tau ga, rasanya aku kayak mimpi dapet kiriman hadiah dari mas Rama…katanya dia bakal datang ntar tanggal 14….ducchh….sini dech philo pengen tak kunyel kunyel gemes aku…
Kudu nyiapain apa aja ne yach….laamaaa bangett ga ketemu mas Rama, kira kira ntar bakal aneh ga yah….?”
Belum selesai theo bercurcol dengan teman mayanya itu, tiba tiba dia ingat udah dua hari ga buka inbox yahoo……loading…klik.
Dua pesan baru yang belum dibaca, yang satu pesan balasan dari gagas media, dan yang satunya dari Rama…”what Rama ? Ga biasanya dia kirim email dech..” klik.
“saat ini pukul 1.30 dini hari, tapi aku belum tidur padahal besok pukul 7 pagi aku harus siap-siap kerja lagi. tapi aku cukup senang di sini karena aku tahu sesuatu yang selalu di sampingku, terima kasih Allah SWT.
dan sesuatu yang selalu dan selalu kurindu, seorang jiwa yang tegar, aku tahu dia tegar dan saat tangannya membelaiku, kurasakan kehangatan dan kelembutan sayang, aku tahu itu kamu......... sayangku yang selalu ada di hatiku dan memberiku semangat setiap aku bangun dari tidurku, dan walaupun aku hanya tidur tak lebih dari 4 jam tapi aku tetap semangat karena sayangku kan menjadi semangatku yang slalu kubawa dalam hatiku.....
terimakasih my angel, aku sayang kamu......”
“Apa apaan ini….kok mas Rama jadi berubah gini yach…..”
Sengaja theo ga membalas email dari Rama. Dan dia tunggu hingga tanggal 14 itu datang. Biarkan terjawab tanpa harap secuilpun.
14 Juni
Berulang kali theo menengok ke arah ujung jalan tikungan dekat rumahnya. Harap cemas menanti Rama yang katanya akan datang tanggal 14 itu. Theo udah nyiapin masakan kesukaan buat Rama yang serba pedas special pake cinta (hihihihi bulgombalgambul).
Rasanya sgala penantian..kesepian yang mencuri separoh energi theo slama ini, akan segera terbayarkan. Tak boleh ada sedih lagi…..tak boleh ada bengong lagi…tak boleh ada kecewa lagi………tak boleh ada amarah lagi….
Tulillut…tulilut…..lamunan theo ambyar seketika….
“haloo….mas sampai mana ?”
“dek….maaf mas mendadak ada kerjaan dari direktur, mas harap adek bisa ngertiin ya…”
Tut..tut…tut……..theo langsung mematikan handphone nya…..
Marah! Kecewa!
Menangislah tak terbendung…..hingga kelelahan dan theo tertidur dengan gamis hadiah dari Rama. Serasa mendung tebal menyerang panas terik siang itu.
Clup…..
Theo terbangun karna kecupan hangat yang mendarat di pipinya. Jllaaannnnggggg!!!!
Tiba tiba aja Rama udah ada di depan matanya dengan senyum simpul sok polos.
“jjjjaaaaaaaaaahhhaatttttttttttttttttttt…..mas jaahaaattt!”
Rama langsung memeluk theo seakan membungkam kecewa yang nakal menggoda.
“Mas, pengen liat muka adek pas bangun tidur …maap ya tadi bo’ong dikit, yang penting mas jadi datang kan….udah donk jangan mewek lagi… senyum yaaa…
Naahhh skarang merem bentar deh, mas ada kejutan buat adek……”
Diambilnya sebuah kotak kecil dari saku Rama…….dipegangnya tangan theo…
“Buka mata dek……”
Theo bengong mlompong …hatinya berasa di ping pong mental mentul ga karuan hingga ga bisa berkata satu alfabetpun melihat kotak cincin yang berkilau menyentil tiap ruang hati theo.
“Dek….bertahun tahun kita jalanin hubungan ini, ada hitam ada putih…pernah kita lalui semua…..kalo mas pernah bilang untuk nunggu waktu yang tepat, mas rasa hari ini udah saatnya …..
Mas sayang ma adek…mas nyaman ma adek….mas mau adek nemenin mas mengarungi hidup bersama….mau ga adek jadi istri mas??
dan Jari manis theo tlah menjawabnya. ^_^
“Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.”
Theo berlari menuju pintu depan, dibukanya pintu dan seorang pria dengan seragamnya berdiri dengan senyumnya.
“Benar disini rumah Theodora Dea Adinda ?”
“Oh iya benar pak, saya sendiri.”
“Tolong ditandatangani bukti terima kiriman paketnya mbak.”
“ Makasih pak…”
Dibawanya masuk bingkisan dengan bungkus merah jambu itu ke kamarnya. Perlahan lahan theo letakkan bingkisan itu di atas ranjangnya, dibukanya bungkus kotak yang membuatnya penasaran itu. Tersenyum girang ketikanya theo melihat sebuah kain ditumpuk rapi di dalam kotak, kain itu ternyata sebuah gaun gamis berwarna merah jambu lengkap dengan jilbabnya. Di atasnya ada kertas yang berisikan pesan dari pengirimnya…..
“Dek,tolong pakai gaun ini nanti tanggal 14 Juni, mas akan datang.”
Singkat. Terbengong theo dalam bayang sumbang. Mencoba menebak apa yang akan terjadi nanti. Tak biasanya dan belum pernah Rama seperti itu. Dibacanya lagi tulisan itu…..dilihatnya lagi gamis itu..dicobanya...memandang diri dalam kaca….
”is it true ???”
Tak sabar theo mengambil buku merah jambunya,,ingin segera curhat dengan teman mayanya itu……
“philoooooooooooooooooo……….rasanya pengen teriaaakk yang kuenceng deh…tau ga, rasanya aku kayak mimpi dapet kiriman hadiah dari mas Rama…katanya dia bakal datang ntar tanggal 14….ducchh….sini dech philo pengen tak kunyel kunyel gemes aku…
Kudu nyiapain apa aja ne yach….laamaaa bangett ga ketemu mas Rama, kira kira ntar bakal aneh ga yah….?”
Belum selesai theo bercurcol dengan teman mayanya itu, tiba tiba dia ingat udah dua hari ga buka inbox yahoo……loading…klik.
Dua pesan baru yang belum dibaca, yang satu pesan balasan dari gagas media, dan yang satunya dari Rama…”what Rama ? Ga biasanya dia kirim email dech..” klik.
“saat ini pukul 1.30 dini hari, tapi aku belum tidur padahal besok pukul 7 pagi aku harus siap-siap kerja lagi. tapi aku cukup senang di sini karena aku tahu sesuatu yang selalu di sampingku, terima kasih Allah SWT.
dan sesuatu yang selalu dan selalu kurindu, seorang jiwa yang tegar, aku tahu dia tegar dan saat tangannya membelaiku, kurasakan kehangatan dan kelembutan sayang, aku tahu itu kamu......... sayangku yang selalu ada di hatiku dan memberiku semangat setiap aku bangun dari tidurku, dan walaupun aku hanya tidur tak lebih dari 4 jam tapi aku tetap semangat karena sayangku kan menjadi semangatku yang slalu kubawa dalam hatiku.....
terimakasih my angel, aku sayang kamu......”
“Apa apaan ini….kok mas Rama jadi berubah gini yach…..”
Sengaja theo ga membalas email dari Rama. Dan dia tunggu hingga tanggal 14 itu datang. Biarkan terjawab tanpa harap secuilpun.
14 Juni
Berulang kali theo menengok ke arah ujung jalan tikungan dekat rumahnya. Harap cemas menanti Rama yang katanya akan datang tanggal 14 itu. Theo udah nyiapin masakan kesukaan buat Rama yang serba pedas special pake cinta (hihihihi bulgombalgambul).
Rasanya sgala penantian..kesepian yang mencuri separoh energi theo slama ini, akan segera terbayarkan. Tak boleh ada sedih lagi…..tak boleh ada bengong lagi…tak boleh ada kecewa lagi………tak boleh ada amarah lagi….
Tulillut…tulilut…..lamunan theo ambyar seketika….
“haloo….mas sampai mana ?”
“dek….maaf mas mendadak ada kerjaan dari direktur, mas harap adek bisa ngertiin ya…”
Tut..tut…tut……..theo langsung mematikan handphone nya…..
Marah! Kecewa!
Menangislah tak terbendung…..hingga kelelahan dan theo tertidur dengan gamis hadiah dari Rama. Serasa mendung tebal menyerang panas terik siang itu.
Clup…..
Theo terbangun karna kecupan hangat yang mendarat di pipinya. Jllaaannnnggggg!!!!
Tiba tiba aja Rama udah ada di depan matanya dengan senyum simpul sok polos.
“jjjjaaaaaaaaaahhhaatttttttttttttttttttt…..mas jaahaaattt!”
Rama langsung memeluk theo seakan membungkam kecewa yang nakal menggoda.
“Mas, pengen liat muka adek pas bangun tidur …maap ya tadi bo’ong dikit, yang penting mas jadi datang kan….udah donk jangan mewek lagi… senyum yaaa…
Naahhh skarang merem bentar deh, mas ada kejutan buat adek……”
Diambilnya sebuah kotak kecil dari saku Rama…….dipegangnya tangan theo…
“Buka mata dek……”
Theo bengong mlompong …hatinya berasa di ping pong mental mentul ga karuan hingga ga bisa berkata satu alfabetpun melihat kotak cincin yang berkilau menyentil tiap ruang hati theo.
“Dek….bertahun tahun kita jalanin hubungan ini, ada hitam ada putih…pernah kita lalui semua…..kalo mas pernah bilang untuk nunggu waktu yang tepat, mas rasa hari ini udah saatnya …..
Mas sayang ma adek…mas nyaman ma adek….mas mau adek nemenin mas mengarungi hidup bersama….mau ga adek jadi istri mas??
dan Jari manis theo tlah menjawabnya. ^_^
“Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia,cukup cobaan untuk membuat kamu kuat,cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.”
Minggu, 15 Mei 2011
Dalam hujan terdalam
Nyanyian hujan menghibur yang kabur
Serupa melukis wajah wajah kenangan
Dalam waktu yang tlah tertinggal
Menyelinap hawa dingin lain
Memupuk rindu yang terus menumpuk
Tanpa pertemuan
Akankah kita tersenyum dalam hujan?
Sekedar bersama biar tak pendar
Ah ingin sejenak ku bersandar
Menghirup aroma wangi pundakmu
Dan ketikanya ku tersadar
Hujan menjalar menghantar di pipiku
Edisi Gila ( tidak untuk dijual )
Ga waras, abnormal, ga wajar, edan, miring, stress, sarap, ra genep dan sgala jenis padu padan istilahnya. Dari gila musiman sampai gila selamanya banyak banget ‘teng tlecek’ di spanjang trotoar, jalan kota ataupun yang udah terdeteksi di RSG ----Rumah Sakit Gila.
Pernah ga sih kalian coba hitung ada berapa orang gila di sepanjang jalan yang kalian lewati ?
Banyyaaakkkkkkk kaleeeeee…Rrraaattusaaannn…lebih!
Ada yang gresek gresek makanan, ada yang ngumpulin sampah, ada yang bugil silir,ada yang ngompyang sendiri,ada yang sukanya jalan terus menyusuri jalan, bau, ga terawatt, dan bla bla bla di luar garis batas kewarasan kata orang orang yang merasa waras.
Mereka manusia juga loh…
Tidakkah kita pernah berpikir, mereka kok kelihatan sehat aja ya jasmaniyahnya walaupun dingin tidur di pinggir jalan, makan ga teratur, kotor, kehujanan, kepanasan, kere!
Apa mereka ga pernah mumet, pilek, batuk, masuk angin, kolesterol, darah tinggi, dan semua penyakit langganan manusia waras.
Sungguh sakti kayaknya…
Mereka bebas mau apa saja. Mereka ga takut melanggar aturan aturan, bahkan seperti kata seorang sahabat penaku berkepala kardus ( ga tau gila juga ga dia…hihihi piss bro) ;
“Orang gila itu dapat dispensasi, mau ngapa-ngapain terserah, pengen jadi orang gila aja…Amnesia”
Gila edan edun gan !
Kukira semua orang di dunia ini udah gila. Kayak lagunya Iwa K ; ‘Gila la gila….gila la gila….bila kita semua tak bisa lagi hidup tuk berbagi, berfikir hanya untuk diri sendiri..dunia sudah gila..’
Mereka…yang benar benar dikaruniai gila, apa ya sebenarnya mau berprofesi…dijuluki gila ? Mungkin kalau bisa jawab, mereka ingin hidup waras, wajar dengan sgala warna warni indahnya hidup. Lalu knapa orang yang tercipta waras ingin ganti karakter gila sekedar menyerah karena masalah hidup yang silih berganti, sekedar ingin mendapatkan dispensasi sebagai manusia ?
Yach walau kadang aku pun juga begitu…hihihi. Saat isi otak ini munthub munthub kayak pas boker……………….ach sepertinya enak ya jadi si ini si itu….jadi teleklah..jadi bengeklah…
Ya ya ya…karna rumput tetangga slalu terlihat lebih hijau stabilo…ijo seijo ijonya. Manteb to.
Tapi kayaknya lagi, aku masih punya rasa sadar..masih ingat Tuhan ku, Gusti Allah yang Maha semua muanya….
Tidak malukah…tidak bersyukurkah kita udah dikasih fasilitas waras, sebuah tiket besar untuk menikmati hidup wajar ini….
Walaupun kadang tak bisa dipungkiri, orang orang di sekitar kita ini (termasuk aku mungkin ya) melakukan banyak hal hal gila, teriak teriak di jalan, ngomong sak wudhele dewe, kawin sak karepe dewe, misuh misuh…dan seabrek lainnya kalo tak sebutin semua bakal sampe lebaran kucing…tapi apa mau kita disebut gila ??? hayoooo mmauuuu ggaaaa…
Padahal terkadang memang pengen menggila sejenak aja….kalo kebablasan ya ga mau…hahahhah dasar manusia ! hah aku ini juga manusia …hahhaha
Gila…gila…gila…..Jual aja deh semua kegilaan kalian di pasar antik apa pasar loak ! Kalau sayang buat dijual ya di musiumin aja, dikasih judul ‘Tidak untuk dijual’.
Ampuni Ya Gusti ya….
Lagi lagi minta dispensasi…Oh Gusti Allah memang Maha Pengampun.
Lalu masih minat amnesia ? Gila ?
Pernah ga sih kalian coba hitung ada berapa orang gila di sepanjang jalan yang kalian lewati ?
Banyyaaakkkkkkk kaleeeeee…Rrraaattusaaannn…lebih!
Ada yang gresek gresek makanan, ada yang ngumpulin sampah, ada yang bugil silir,ada yang ngompyang sendiri,ada yang sukanya jalan terus menyusuri jalan, bau, ga terawatt, dan bla bla bla di luar garis batas kewarasan kata orang orang yang merasa waras.
Mereka manusia juga loh…
Tidakkah kita pernah berpikir, mereka kok kelihatan sehat aja ya jasmaniyahnya walaupun dingin tidur di pinggir jalan, makan ga teratur, kotor, kehujanan, kepanasan, kere!
Apa mereka ga pernah mumet, pilek, batuk, masuk angin, kolesterol, darah tinggi, dan semua penyakit langganan manusia waras.
Sungguh sakti kayaknya…
Mereka bebas mau apa saja. Mereka ga takut melanggar aturan aturan, bahkan seperti kata seorang sahabat penaku berkepala kardus ( ga tau gila juga ga dia…hihihi piss bro) ;
“Orang gila itu dapat dispensasi, mau ngapa-ngapain terserah, pengen jadi orang gila aja…Amnesia”
Gila edan edun gan !
Kukira semua orang di dunia ini udah gila. Kayak lagunya Iwa K ; ‘Gila la gila….gila la gila….bila kita semua tak bisa lagi hidup tuk berbagi, berfikir hanya untuk diri sendiri..dunia sudah gila..’
Mereka…yang benar benar dikaruniai gila, apa ya sebenarnya mau berprofesi…dijuluki gila ? Mungkin kalau bisa jawab, mereka ingin hidup waras, wajar dengan sgala warna warni indahnya hidup. Lalu knapa orang yang tercipta waras ingin ganti karakter gila sekedar menyerah karena masalah hidup yang silih berganti, sekedar ingin mendapatkan dispensasi sebagai manusia ?
Yach walau kadang aku pun juga begitu…hihihi. Saat isi otak ini munthub munthub kayak pas boker……………….ach sepertinya enak ya jadi si ini si itu….jadi teleklah..jadi bengeklah…
Ya ya ya…karna rumput tetangga slalu terlihat lebih hijau stabilo…ijo seijo ijonya. Manteb to.
Tapi kayaknya lagi, aku masih punya rasa sadar..masih ingat Tuhan ku, Gusti Allah yang Maha semua muanya….
Tidak malukah…tidak bersyukurkah kita udah dikasih fasilitas waras, sebuah tiket besar untuk menikmati hidup wajar ini….
Walaupun kadang tak bisa dipungkiri, orang orang di sekitar kita ini (termasuk aku mungkin ya) melakukan banyak hal hal gila, teriak teriak di jalan, ngomong sak wudhele dewe, kawin sak karepe dewe, misuh misuh…dan seabrek lainnya kalo tak sebutin semua bakal sampe lebaran kucing…tapi apa mau kita disebut gila ??? hayoooo mmauuuu ggaaaa…
Padahal terkadang memang pengen menggila sejenak aja….kalo kebablasan ya ga mau…hahahhah dasar manusia ! hah aku ini juga manusia …hahhaha
Gila…gila…gila…..Jual aja deh semua kegilaan kalian di pasar antik apa pasar loak ! Kalau sayang buat dijual ya di musiumin aja, dikasih judul ‘Tidak untuk dijual’.
Ampuni Ya Gusti ya….
Lagi lagi minta dispensasi…Oh Gusti Allah memang Maha Pengampun.
Lalu masih minat amnesia ? Gila ?
Langganan:
Postingan (Atom)