Selasa, 12 Januari 2010

Bertemunya senja dengan philo

Ada sedikit hangat ketika senja tiba-tiba saja memelukku perlahan, seakan mengerti dinginnya jiwa ini tanpa nada-nada kata yang mengalir dalam candu. Aku tak bisa merangkai terlalu banyak, tapi aku mencarinya untukmu senja…
Entah sejak kapan kau menjadi singgah merenggut ruang sunyiku hingga pergumulan ini penuh dengan hangatnya senja….ya, kamu..senja. Aku tak butuh banyak uang ataupun kekayaan tuk sekedar bersahaja denganmu. Aku punya kata…aku punya mimpi…aku punya imaji…dan aku punya kekuatan tuk tetap bertahan agar bisa selalu bercakap denganmu.

Senja, apa kamu sudah mengenal philo ? Dia juga sepertimu…Yang kumiliki dengan sederhanaku, yang menjaga segala nurani agar terus mengalir menghidupi imaji. Mungkin sebentar lagi dia juga akan datang bersama kita disini, tapi kau tak boleh jatuh cinta padanya ya…Aku tak mau menjadi terlalu gila karnanya,..biarkan Kita, aku, senja dan philo menjadi imaji yang nyata. Tak peduli akan fajar yang mengejar dalam gelak tawa kita. Pangkuan melodi ini biarlah kupeluk erat seperti senja dan philo menjeratku dalam maya yang membuat sakau.

Berjuta mimpi kita rasakan bersama kata yang terus memaksa jari-jariku menari, seakan mantra syahdu mengumandang menjemput senja. Dalam biduan malam berlenggok lalu bersembunyi terpojok di bilik yang mungkin kau pun asing. Kalau senja lelah…istirahatlah di pangkuanku ini…karna malam akan menghadirkan philo bersamaku dan kita…Menyanyilah sesukamu,..

Sepertinya aku butuh juru gambar biar rangkaian kata-kata ini lebih hangat. Biar senja dan philo lebih betah disini. Aah jadi berseri-seri tampang mereka, tak jadi sajalah..rasanya terlalu kegirangan. Wah…kenapa sekarang bilik ini jadi ramai, ayolah jangan kalian bikin berantakan, jangan cemburu akan gambar-gambar di bilikku, sedikit apatislah saja…kalau sudah lelah cukup kedipkan mata ya..jangan pernah berhenti, karna berhenti berarti mati. Aku masih ingin terus bergumul dengan ketidakwajaran kalian, karena kalian lebih jujur dan setia dari jenis manusia manapun.

Betapa indahnya senja bersahaja, hebatnya philo menyandang makna, tak kan pernah mengurangi sedikitpun harmoni yang menemani. Cinta berpelangi dalam senja yang enggan berpudar menyamar, mungkin memarpun tak membuat tubuh ini bersandar menyerah. Kalau impian itu mesti tercipta tuk menguatkan, biarkan saja bersimbiosis menghempas batas-batas dengan bebas. Jikapun ingin dilihatnya senja lebih indah esok…nikmati juga gelapnya malam yang seakan mencekam mimpi-mimpi. Keindahan itu didapat tak semurah kata yang dijual percuma, tak semudah ludah yang dibuang penuh cela, tak selurus jalan orang-orang yang tak tulus.
Ach senja terlelap di pangkuanku…redup, lelah karna telah menjaga bulir-bulir indahnya untuk orang lain. Tidurlah senja….aku akan mendekapmu bersama philo…
Esok kembali temani aku menghiasi jalanku, agar yang peluh ini tak membuatku mengeluh, agar yang berat ini tak membuatku berkarat, agar ku bisa terus mencipta kata yang nyata.
Teruslah tersenyum senja….dan aku akan terus mengalun menantang hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar