Rabu, 26 Januari 2011

Wanita kusebut Ibu

Sungguh sedih ..melihatnya terpuruk menangis tanpa daya. Ketika Tuhan tengah memutar roda itu kembali ke bawah, tiada teman lain selain air mata.
Aku terlahir dari rahim seorang wanita yang tegar. Ibu……………begitu seringnya ku memanggil, sekedar meminta segelas susu..atau rengekan brisik mengharap pelukan..
Aku kembali teringat, tentang masa-masa indah yang telah dia kemas untukku. Kini aku sedang merangkak demi segelas susu yang kan kuberikan tuk seorang wanita bernama Ibu.
Malam ini ku merindunya, ketika dalam lelap tiba tiba tubuh ini sesak karena pelukan eratnya. Maaf ibu…karna aku tak memelukmu saat kau kesakitan menahan beban hidupku. Bahkan aku tak tahu berapa banyak air mata yang kau teteskan dalam setiap nafas penuh perjuangan. Tanpamu aku tak kan ada dalam ruang penuh mimpi ini. Aku inginkan lagi tawa kita…tak dalam sandiwara. Mengusir penat menyayat nadi tanpa tamat. Jika sedia Tuhan ijinkan….Biarkan ku semat bintang untuk wanita kusebut Ibu.


----nemu tulisan lamaku,hehe---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar