Kamis, 10 September 2009

Mencari Senja selalu



Selalu senja yang menghidupiku dalam peraduan kata yang berharap wajar...Melebur menyusup dalam setiap kasih yang terjaga..Panasnya siang slalu dinikmati dengan segala peluhnya, karnanya tahu senja kan hadir menyertainya..Indah menjamah relung relung nurani. Bukan hitam, putih, atopun merah jambu kesukaan...namun sunguh kolaborasi warna yang menyatu dalam eloknya senja, seakan memberi makna betapa hidup ini tak berhenti pada satu warna.
Ruang ruang senja itu tlah nyata karna hadirnya, walopun dianya yang ada tak pernah tahu seperti apa ku bergumul dengan kata kata yang terkadang sedikit jalang menyapanya.Sekedar mengajak mereka menari untuknya apa salahnya bukan ?
Suatu kali kutemukan sedikit kesan apatis melekat pada kasih yang dia sandang, entah dalam sadarnya atau samar tuk sedikit menguji egonya dia.
Ya. Sebut saja Dia. Karna mungkin saatnya nanti kata kau kan melebur bersama aku dan mereka akan menyebutnya Dia dalam satu.
Melodi ini mengalun antara venus dan mars dalam waktu yang semakin matang meninggalkan masa kanak-kanaknya...mungkin nya sebut dewasa. Dia kata tak saatnya lagi mengacu pada sebuah simbolik yang sembunyi dalam raut yang meminta makna tanpa kata yang sumbang. Antara tubuh tubuh ini tak lagi penting, pertalian yang terus mencoba berproseslah yang mengambil peran dalam lakon yang dianya sambangi. Sekiranya begitu makna yang tertangkap darinya. Dengan kata lain waktulah yang membuat sepotong kasih tak kehilangan makna dalam indahnya senja yang pernah tergores, terkadang tak perlu risaukan segala penat yang lalu lalang menantang.
Karna senja lebih banyak menyimpan memori kekuatan untuknya.

Kan terus dicarinya baur-baur senja dalam sore yang keentah tak menjadi masalah, menyerap kata yang nyata tanpa bersembunyi dibalik apatisnya simbolik.
Ya....semoga kan dapat terus mencari dan mengerti. Senja dalam indah yang abadi. Redam panasnya dan kembali jelang senja tuk terus terjaga. Tak takut akan jelaganya malam, tak payah menyapa teriknya mentari. Peraduan yang diharap slalu ada namanya.


*hanya kata yang slalu menyadarkan bersama senja*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar