Hujan deras mengguyur siang itu, banyak client yang memilih singgah di warin warnet sambil nunggu hujan reda. Client di bilik no 2 ternyata terbuai oleh dinginnya hujan hingga dia tersikap dalam lelap tidurnya. Billingnya berjalan terus, sementara client meninggalkannya ke alam mimpi. Operator pun mulai kasihan, sayang kan jika dia harus membayar billing yang dibiarkan begitu saja. Operator segera mematikan billing yang dia pakai dan mencari bala bantuan tuk membangunkannya, teknisi warin warnet mencoba menggoyangkan badan client, “ mas…mas….bangun mas…” , dia pun bangun dan masuk personal lagi untuk mengakses internet.
Beberapa menit berlalu, operator kembali menengok client no 2 tadi, “Yaelah….tidur lagi dia ! Apa jangan-jangan dia tu pangeran tidur ya…ach pangeran mana yang segendut itu…hehe”.
Dan kembali teknisi mencoba membangunkan client no 2 lagi….dia terbangun lagi tanpa menjawab sepatah katapun, membayar billing dan duduk di kursi tunggu yang berada di tengah ruangan. Terdiam dia duduk disitu…dan “ cllinggggg” bagai dihipnotis dalam hitungan beberapa menit dia tertidur lagi dengan posisi duduk, “grggrrrrr,,..nnggrookkk…ggrrrrrrr….” , nyaring terdengar suara dengkurnya.
Ach pemandangan yang sungguh tak sedap, kali ini operator sendiri tak berani menggoyahkan bunyi dengkurnya. Dan tak disangka…tiba-tiba,,,,” brruukkkkk….awwww tolong…tolong……” ,client no 2 tadi terjatuh dari kursi, gulung –gulung sambil tangannya terus mengusir sesuatu di wajahnya, seperti kesakitan berperang dalam alam mimpi. Client – client yang lain pun sontak berdiri menonton adegan drama singkat tersebut. Tak ada yang komentar, hanya berdiri melongo mengamati lalu duduk lagi. Client no 2 itu tersadar dan kembali duduk, bingung wajahnya datang dari dunia mimpi perangnya. Tengak –tengok kelimpungan dan tak lama…..”ZZzzzzzz……..”
Jaahhh….tidur lagi dengan nyenyak. Ach mungkin dia ingin melanjutkan adegan perangnya dalam mimpi. Hujan pun mulai reda, operator memanggil tukang parkir untuk membangunkan client no 2 sebelum terjadi adegan adegan yang dibawanya dari alam mimpi. Kali ini berhasil….dan dengan langkah sempoyongan dia berjalan keluar.
Warin Warnet seperti kamar tidur saja…sungguh multifungsi….Kira-kira adegan apa ya yang sedang dilakoni client no 2 tadi dalam mimpinya…? Mbah primbon smoga bisa menjawab….
Sabtu, 27 Februari 2010
KISAH 1 ( Facebook sang Fenomenal )
Facebook yang mulai merebak di seluruh antero jagad raya Indonesia sedikit menguntungkan warin warnet yang tercecer di setiap pelosok kota. Banyak yang datang sekedar untuk OnLine Facebook yang bahasa gaulnya sering disingkat FB. Jejaring sosial yang satu ini mampu membuat candu setiap pemilik accountnya. Sepertinya kalo belum punya FB, belum gaul gituloh….Sang fenomenal ini terkadang memaksa mereka yang tak peduli dan tak mudheng internet tuk menggandrunginya biar disebut Gaul.
Hingga di suatu siang yang panas, saat para client sibuk berutak – atik dengan keyboard dan mousenya, seorang client cewek, sebut saja “ Bunga” berteriak dari ruang dalam memanggil sang operator ( padahal biasanya kalo Tanya kirim message lewat billing ke operator kan bisa ), “ Mbak…..mbak….mbak…”, dengan cekatan sang Operator mendatangi Bunga…” Ada apa to mbak, kok teriak teriak ? “. Wajah Bunga terlihat panik dan bingung sambil terus menatap layar monitor. “ Mbak Facebuk ku kok ilang, gimana dunk mbak…tadi belum tak log out, nanti kalo dibuka orang lain gimana dunk mbak…”. Tanpa pikir panjang sang operator menggerakkan mouse, ketemulah penyebabnya, Facebuk yang tadi dikira ilang sama Bunga, ternyata eror loading dan hanya terlihat putih tak muncul muncul wall facebuknya karena terlalu banyak proses chating yang berjajar memenuhi kaki facebuk, yach kira-kira sepuluh lebih. Facebuk yang sekarang ini penggunanya meledak banyak, memang kadang mengalami eror saat diakses, apalagi chating banyak banget gitu. Wah untung saja belum dipanggilin Polisi neh, Operator kira ada monitor atau apa yang ilang.
Di lain waktu banyak juga client yang memanggil manual ( dengan teriakan ) hanya untuk meminta bantuan meng-upload poto, atau bikin account facebook. Dan ada pula yang berulang kali datang namun tiap datang juga lupa caranya yang sudah dikasih tahu operator di waktu lalu.
Facebook sungguh sang Fenomenal, mungkin sebaiknya dibuka kursus singkat mengakses Facebook sajalah….
Hingga di suatu siang yang panas, saat para client sibuk berutak – atik dengan keyboard dan mousenya, seorang client cewek, sebut saja “ Bunga” berteriak dari ruang dalam memanggil sang operator ( padahal biasanya kalo Tanya kirim message lewat billing ke operator kan bisa ), “ Mbak…..mbak….mbak…”, dengan cekatan sang Operator mendatangi Bunga…” Ada apa to mbak, kok teriak teriak ? “. Wajah Bunga terlihat panik dan bingung sambil terus menatap layar monitor. “ Mbak Facebuk ku kok ilang, gimana dunk mbak…tadi belum tak log out, nanti kalo dibuka orang lain gimana dunk mbak…”. Tanpa pikir panjang sang operator menggerakkan mouse, ketemulah penyebabnya, Facebuk yang tadi dikira ilang sama Bunga, ternyata eror loading dan hanya terlihat putih tak muncul muncul wall facebuknya karena terlalu banyak proses chating yang berjajar memenuhi kaki facebuk, yach kira-kira sepuluh lebih. Facebuk yang sekarang ini penggunanya meledak banyak, memang kadang mengalami eror saat diakses, apalagi chating banyak banget gitu. Wah untung saja belum dipanggilin Polisi neh, Operator kira ada monitor atau apa yang ilang.
Di lain waktu banyak juga client yang memanggil manual ( dengan teriakan ) hanya untuk meminta bantuan meng-upload poto, atau bikin account facebook. Dan ada pula yang berulang kali datang namun tiap datang juga lupa caranya yang sudah dikasih tahu operator di waktu lalu.
Facebook sungguh sang Fenomenal, mungkin sebaiknya dibuka kursus singkat mengakses Facebook sajalah….
“KISAH CLIENT WARIN – WARUNG INTERNET”
INTRO
Warung Internet adalah sebuah kata yang berkembang diantara para aktifis Internet Indonesia di tahun 1997-1998 untuk sebuah kios yang memiliki banyak komputer untuk di sewakan bagi pengakses Internet. Pada masa itu, secara tidak sadar terjadi perebutan singkatan dari Warung Interne antara WARIN dan WARNET. Seharusnya jika kita konsisten dengan proses menyingkat kata, seperti WARTEG (Warung Tegal) dan WARTEL (Warung Telekomunikasi), maka yang seharusnya di pilih adalah WARIN.
Karena Internet, .NET, menjadi akhiran yang sangat menarik dalam jaringan Internet, maka kebanyakan rekan-rekan di masa itu lebih memilih istilah WARNET daripada WARIN. Oleh karena itu tidak heran hingga saat ini WARNET diadopsi oleh masyarakat Indonesia.
WARIN – WARNET yang didatangi oleh berbagai kalangan dari anak SD, SMP, SMA, KULIAH, PEKERJA, bahkan PENGANGGURAN meninggalkan kisah- kisah tersendiri yang kadang bikin OP alias operatornya Mengelus dada, yach mungkin harus sabar subur, smoga client terhibur…( Emang Warung hiburan ? )
Operator tak sekedar operator yang hanya duduk di depan monitor menunggu client slesai bermain & meminta uang bayaran. Operator harus bias jadi customer service, teller, penjual snack – softdrink, satpam, pengajar, bahkan cleaning service. Customer service yang selalu senyum apapun suasana hatinya, teller melayani pembayaran, penjual kala client mulai haus, jadi satpam mengawasi biar ga ada client yang berubah jadi maling, pengajar kala ada client yang mengajak bingung operator dari urusan tugas hingga alat – alat gaul yang ada di internet, cleaning service saat client meninggalkan bungkus – bungkus makanan.
Ouuwyeacchh SATU UNTUK SEMUA.
Client dari yang namanya Budi, Andri, City, Bonculuvsima, Sangee, Jaks, Ranicutez, 08578254512 dan nama Alay laen dari negeri antah barantah yang sering nongkrong di daftar billing memberikan sebait kenangan tersendiri dengan kisahnya yang tak lekang oleh waktu. Berikut kisah Nyata yang bukan sekedar Fiktif belaka. Bukan pula dari dunia lain, namun dari dunia WARIN – WARNET. Cekidot gan…….!
Selamat membayangkan !
Warung Internet adalah sebuah kata yang berkembang diantara para aktifis Internet Indonesia di tahun 1997-1998 untuk sebuah kios yang memiliki banyak komputer untuk di sewakan bagi pengakses Internet. Pada masa itu, secara tidak sadar terjadi perebutan singkatan dari Warung Interne antara WARIN dan WARNET. Seharusnya jika kita konsisten dengan proses menyingkat kata, seperti WARTEG (Warung Tegal) dan WARTEL (Warung Telekomunikasi), maka yang seharusnya di pilih adalah WARIN.
Karena Internet, .NET, menjadi akhiran yang sangat menarik dalam jaringan Internet, maka kebanyakan rekan-rekan di masa itu lebih memilih istilah WARNET daripada WARIN. Oleh karena itu tidak heran hingga saat ini WARNET diadopsi oleh masyarakat Indonesia.
WARIN – WARNET yang didatangi oleh berbagai kalangan dari anak SD, SMP, SMA, KULIAH, PEKERJA, bahkan PENGANGGURAN meninggalkan kisah- kisah tersendiri yang kadang bikin OP alias operatornya Mengelus dada, yach mungkin harus sabar subur, smoga client terhibur…( Emang Warung hiburan ? )
Operator tak sekedar operator yang hanya duduk di depan monitor menunggu client slesai bermain & meminta uang bayaran. Operator harus bias jadi customer service, teller, penjual snack – softdrink, satpam, pengajar, bahkan cleaning service. Customer service yang selalu senyum apapun suasana hatinya, teller melayani pembayaran, penjual kala client mulai haus, jadi satpam mengawasi biar ga ada client yang berubah jadi maling, pengajar kala ada client yang mengajak bingung operator dari urusan tugas hingga alat – alat gaul yang ada di internet, cleaning service saat client meninggalkan bungkus – bungkus makanan.
Ouuwyeacchh SATU UNTUK SEMUA.
Client dari yang namanya Budi, Andri, City, Bonculuvsima, Sangee, Jaks, Ranicutez, 08578254512 dan nama Alay laen dari negeri antah barantah yang sering nongkrong di daftar billing memberikan sebait kenangan tersendiri dengan kisahnya yang tak lekang oleh waktu. Berikut kisah Nyata yang bukan sekedar Fiktif belaka. Bukan pula dari dunia lain, namun dari dunia WARIN – WARNET. Cekidot gan…….!
Selamat membayangkan !
PANGERAN BERKUDA PINK
Dalam rengkuhan senja yang mulai meranum, langit yang menampakkan keangkuhannya, membayang kelabu pangeran berkuda putih yang tiba –tiba memuai warnanya….Kuda putih jatuh cinta, tertembak panah Cupid…’snappp’,, dan tanpa harus menunggu senja lagi…kuda putih pangeranku berganti rupa menjadi Pink, merah jambu yang menggebu-gebu, berpadu dengan pangeran yang memakai Beskap merah yang gagah. Ach sungguh Rupawan kalian…
Hamparan bunga yang menjajah tanah basah, mencoba mengasah tajam mataku…menarikku kencang –kencang tuk berada pada punggung kuda Pink yang kokoh. Berada di belakang sang Pangeran, berpegang pada pinggang yang berisi, hangat tanpa menyengat…Kusandarkan kepalaku yang pening oleh panah Cupid, Ach sungguh ingin kuhentikan waktu pada senja yang manja ini…
Berlenggak – lenggok menyusuri tiap lekuk jalan asmara, perlahan seakan senja kali ini tak akan pernah habis, malam enggan datang, dan Pangeranku mulai menantang. “Jangan kau cabut panahmu Cupid….biar saja membius dengan mulus, tak peduli harus ku tungganggi kuda pink…bukan putih seperti altar suci…tapi ku suka pink, perpaduan yang sungguh manis.”
Kuajak Pangeran melaju terus bersama kuda pinknya…belok, terus, belok, dan terus….hingga sampai di sebuah gerbang besar, “ Jalan terus pangeran…masuk saja ..lewati gerbang itu…”
Kuda bengong, pangeran memaku dengan tatap tajamya….dan ketika kutegakkan badanku, kusibak mataku yang terbuai panah cupid…Oh No !!! Raja malam tlah mengirim pasukan gelapnya, menghadang kami yang hampir saja meninggalkan negeri antah barantah, lalu mereka mengusirku…mengembalikanku pada batas senja yang ranum..
Ketika ku kembali pada rumah senjaku, kulihat cupid tengah terlelap mendekap panah-panah cintanya. “ hah pantas saja kau tidur cupid ! Tidakkah kau menjaga kami, agar sampai pada rumah senja ini…rumah senja yang terang nyata…” Geram aku dibuatnya….
Oh Andaikan senja sedia singgah lebih lama lagi…..
Hamparan bunga yang menjajah tanah basah, mencoba mengasah tajam mataku…menarikku kencang –kencang tuk berada pada punggung kuda Pink yang kokoh. Berada di belakang sang Pangeran, berpegang pada pinggang yang berisi, hangat tanpa menyengat…Kusandarkan kepalaku yang pening oleh panah Cupid, Ach sungguh ingin kuhentikan waktu pada senja yang manja ini…
Berlenggak – lenggok menyusuri tiap lekuk jalan asmara, perlahan seakan senja kali ini tak akan pernah habis, malam enggan datang, dan Pangeranku mulai menantang. “Jangan kau cabut panahmu Cupid….biar saja membius dengan mulus, tak peduli harus ku tungganggi kuda pink…bukan putih seperti altar suci…tapi ku suka pink, perpaduan yang sungguh manis.”
Kuajak Pangeran melaju terus bersama kuda pinknya…belok, terus, belok, dan terus….hingga sampai di sebuah gerbang besar, “ Jalan terus pangeran…masuk saja ..lewati gerbang itu…”
Kuda bengong, pangeran memaku dengan tatap tajamya….dan ketika kutegakkan badanku, kusibak mataku yang terbuai panah cupid…Oh No !!! Raja malam tlah mengirim pasukan gelapnya, menghadang kami yang hampir saja meninggalkan negeri antah barantah, lalu mereka mengusirku…mengembalikanku pada batas senja yang ranum..
Ketika ku kembali pada rumah senjaku, kulihat cupid tengah terlelap mendekap panah-panah cintanya. “ hah pantas saja kau tidur cupid ! Tidakkah kau menjaga kami, agar sampai pada rumah senja ini…rumah senja yang terang nyata…” Geram aku dibuatnya….
Oh Andaikan senja sedia singgah lebih lama lagi…..
Senin, 22 Februari 2010
Sekeripshit, Hantu kelas kakap
Sekeripshit,,hantu kampus yang beraksi setiap semester akhir mahasiswa dimulai. Wujudnya mungkin terlihat rapi, formal dan terkesan idola sebagai syarat lulus. Mungkin jika dilakukan penelitian tentang proses pembuatan sekeripshit, bakal ditemui hasil yang cukup mencengangkan. Berdasarkan narasumber di berbagai kalangan mahasiswa, mereka berpendapat bahwa sekeripshit cukup menghabiskan tenaga, pikiran dan bahkan uang. Ach seperti pemimpin yang otoriter, kaku, penuh birokrasi, dan tentunya tak bias bikin jatuh hati padanya. Mungkin sebutannya Hantu kelas kakap begitulah…
Banyak cerita – cerita yang beredar terkait hantu kelas kakap tersebut, dari yang rela keluar dari kerjanya ( untuk yang kuliah sambil kerja ), ada yang sakit gara-gara dia, ada yang menghabiskan banyak uang semesteran yang bertambah karna tak slese-slese, ada yang tak menyelesaikan dan memilih nikah saja, ada yang terjangkit depresi, bahkan sampai ada yang trauma dengan dosen yang membimbingnya.
Dan ketikanya seseorang berhasil berdiri tegak di akhir perjuangan sekeripshit, dia akan merayakannya dengan suka cita yang sering disebut dengan istilah Wisuda. Itupun harus melewati birokrasi yang rumit untuk urusan kelengkapan pra wisuda. Tak berhenti disitu, wisuda yang dinanti-nanti, menyisakan beban tersendiri. Karnanya tanggung jawab untuk mencari pekerjaan seorang first graduated tak semulus mengembangkan senyum di depan pujaan hati. Yach itulah mahasiswa….
Sekeripshit…sepertinya harus ada sebuah inovasi agar timbul cerita-cerita indah tentangnya. Biar tak ada lagi cerita menyeramkan tentang hantu kelas kakap yang beredar dari mulut ke mulut.
Hidup Mahasiswa…..Mari kita keluarkan senjata kita, bergerak maju di barisan terdepan…kita lawan hantu kelas kakap itu …Sekeripshit….Kuhabisi kau nanti !!!
Banyak cerita – cerita yang beredar terkait hantu kelas kakap tersebut, dari yang rela keluar dari kerjanya ( untuk yang kuliah sambil kerja ), ada yang sakit gara-gara dia, ada yang menghabiskan banyak uang semesteran yang bertambah karna tak slese-slese, ada yang tak menyelesaikan dan memilih nikah saja, ada yang terjangkit depresi, bahkan sampai ada yang trauma dengan dosen yang membimbingnya.
Dan ketikanya seseorang berhasil berdiri tegak di akhir perjuangan sekeripshit, dia akan merayakannya dengan suka cita yang sering disebut dengan istilah Wisuda. Itupun harus melewati birokrasi yang rumit untuk urusan kelengkapan pra wisuda. Tak berhenti disitu, wisuda yang dinanti-nanti, menyisakan beban tersendiri. Karnanya tanggung jawab untuk mencari pekerjaan seorang first graduated tak semulus mengembangkan senyum di depan pujaan hati. Yach itulah mahasiswa….
Sekeripshit…sepertinya harus ada sebuah inovasi agar timbul cerita-cerita indah tentangnya. Biar tak ada lagi cerita menyeramkan tentang hantu kelas kakap yang beredar dari mulut ke mulut.
Hidup Mahasiswa…..Mari kita keluarkan senjata kita, bergerak maju di barisan terdepan…kita lawan hantu kelas kakap itu …Sekeripshit….Kuhabisi kau nanti !!!
Jumat, 12 Februari 2010
PANGERAN BERKUDA PUTIH DATANG DALAM NYATA
Negeri dongeng menyimpan berjuta mimpi yang kan selalu menghangati tiap lelap tidur mengantar malam. Seperti putri tidur yang akan terbangun dari tidur panjangnya ketika pangeran datang mencumbunya. Dongeng masa kecil yang mungkin tak akan pernah terlupa hingga cerita itu turun temurun. Pangeran kodok juga hampir sama dengan putri tidur, dia akan berubah menjadi pangeran yang tampan rupawan setelah menemukan putri yang tulus mau menciumnya.
Dongeng…mungkin memang sekilas terdengar hanya dongeng yang hanya ada di dunia antah barantah.
Kutulis secarik surat dengan tinta yang harum…kuterbangkan bersama angan, doa, dan harap. Merpati putih membawanya terbang jauh..mungkin ke negeri antah barantah. Ketika kecil dulu, Bunda membacakan dongeng dongeng indah, Pangeran berkuda putih dengan bajunya yang gagah ku gambar sendiri di anganku. Dan hingga kini ketika aku tak lagi pantas mendengar dongeng-dongeng, Ingin kuajak Pangeran berkuda Putih datang dalam duniaku, dunia yang harus selalu nyata. Kuda putih yang selalu setia menemani Pangeran mungkin akan nampak berbeda ketikanya nanti Pangeran telah sampai di persinggahanku, karena sekali lagi... Duniaku ini Nyata.
Tiap malam selalu kutunggu di balik jendela kamar sambil menajamkan pendengaran, jangan sampai Pangeran berkuda putih datang tanpa sepengetahuanku. Selalu yakin kalau Pangeran berkuda putih sedang dalam perjalanannya. Dengan gagah memacu kudanya, alisnya seakan menari-nari tertiup angin, tangannya yang kuat memegang tali kendali, dia membawa berjuta impian yang siap menjadi nyata.
”Pangeran berkuda putih....
Kusiapkan diri ini hanya untukmu
Kutata hati ini agar layak kau tandangi
Kujaga raga ini agar kau nanti betah menjagaku
Mungkin aku bukan putri istana anak bangsawan
Tapi aku punya istana cinta
Yang kan bersinar jika kita nyanyikan lantunan doa-doa
Kutahu kau tengah melaju tuk bersamaku
Kutunggu slalu kedatanganmu
Senja yang hangat kan tersenyum ketikanya nanti
Pangeran berkuda putih.....”
Selasa, 09 Februari 2010
Yang Terhempas Yang Bebas
Terhempas tiba-tiba dalam segerombolan anak kambing yang tengah asyik memadu umpan..Seperti bulunya yang tebal seakan tepat sekali tuk bersembunyi dari manisnya senandung pertemanan...Yach bagaimanapun juga baunya akan menyengat kalau dibaliknya banyak gumpalan gumpalan hati yang Palsu...
Yang terhempas belum tentu terampas...bahkan dia akan bebas untuk berteman dengan kambing -kambing lain...tanpa ada kata kecuali..tanpa tanda petik...tanpa Hanya dengan Yang.
Lihat...kambing kurus itu tengah sibuk mencari rumput...Dia tak bisa berlari sesuka hati sambil mengembek...dan dia juga tak suka mengandalkan induknya,.bersembunyi di bawah ketiak induknya seakan terlihat pecundang yang di pikirannya hanya ada kata Hedon. Kambing itu memang hanya punya kulit gimbal yang tipis...hingga kadang dia merasa kedinginan, banyak ingin seperti kambing kambing yang lain..mungkin juga ingin mengembek nyaring bahagia...
Dia tak pernah menyerah...dan di waktu yang tak pernah disangkanya..segerombolan kambing yang lebih cantik datang padanya...memberi senyum tulus, berbagi rumput, dan tak lupa mengembek bersama...di tempat lain dia juga punya kawan-kawan yang sangat baik padanya...
Tak perlu harus memilih..tak harus hanya dengan siapa kambing itu berkawan....karna mereka di luar sana yang akan tahu dan memilih kambing itu...
Note : Kawan itu bukan lawan, bukan pula umpan...Mereka nampan yang di dalamnya tersimpan kebahagiaan yang tulus...Tak perlu kita pilah satu2 untuk sebuah kebersamaan...Yang sejati yang terlihat...Jadikan seluruh dunia ini temanmu..tanpa tanda petik.
Kalau kau ditinggalkan...jangan takut..karna di lain tempat banyak tangan-tangan yang lebih tulus tuk merangkulmu....
Yang terhempas belum tentu terampas...bahkan dia akan bebas untuk berteman dengan kambing -kambing lain...tanpa ada kata kecuali..tanpa tanda petik...tanpa Hanya dengan Yang.
Lihat...kambing kurus itu tengah sibuk mencari rumput...Dia tak bisa berlari sesuka hati sambil mengembek...dan dia juga tak suka mengandalkan induknya,.bersembunyi di bawah ketiak induknya seakan terlihat pecundang yang di pikirannya hanya ada kata Hedon. Kambing itu memang hanya punya kulit gimbal yang tipis...hingga kadang dia merasa kedinginan, banyak ingin seperti kambing kambing yang lain..mungkin juga ingin mengembek nyaring bahagia...
Dia tak pernah menyerah...dan di waktu yang tak pernah disangkanya..segerombolan kambing yang lebih cantik datang padanya...memberi senyum tulus, berbagi rumput, dan tak lupa mengembek bersama...di tempat lain dia juga punya kawan-kawan yang sangat baik padanya...
Tak perlu harus memilih..tak harus hanya dengan siapa kambing itu berkawan....karna mereka di luar sana yang akan tahu dan memilih kambing itu...
Note : Kawan itu bukan lawan, bukan pula umpan...Mereka nampan yang di dalamnya tersimpan kebahagiaan yang tulus...Tak perlu kita pilah satu2 untuk sebuah kebersamaan...Yang sejati yang terlihat...Jadikan seluruh dunia ini temanmu..tanpa tanda petik.
Kalau kau ditinggalkan...jangan takut..karna di lain tempat banyak tangan-tangan yang lebih tulus tuk merangkulmu....
Langganan:
Postingan (Atom)